Kamis, 19 September 2013

TIDAK PERCAYA MUJIZAT


Baca:  Yesaya 25:1-5

"sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu."  Yesaya 25:1

Banyak orang Kristen yang berpikiran keliru berkenaan dengan mujizat Tuhan.  Mereka berpikir bahwa mujizat Tuhan itu hanya berlaku pada zaman dahulu saja, yaitu zaman para nabi-nabi di Perjanjian Lama dan juga era Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah dunia; mujizat hanyalah cerita lalu yang usang.  Akibatnya mereka tidak lagi percaya dan cenderung skeptis terhadap mujizat-mujizat yang terjadi saat ini.  Bukankah kita sering melihat dan menyaksikan di acara-acara KKR banyak orang sakit mengalami mujizat, beroleh kesembuhan secara ajaib?  Bukan hanya di KKR saja, tak terhitung jumlahnya saudara kita seiman yang mengalami pemulihan dari Tuhan ketika mereka berdoa dengan penuh iman.  Ini membuktikan bahwa  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).  Itu semua karena pertolongan Tuhan.  Jadi Tuhan masih melakukan mujizat.  MujizatNya masih terjadi dan akan terus terjadi.

     Bila ada orang Kristen yang tidak pernah mengalami mujizat bukanlah karena Tuhan tidak sanggup melakukannyam tetapi karena mereka tidak percaya pada mujizat itu sendiri.  Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah berubah kuasaNya.  "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).  Dia adalah Allah Sang Pembuat keajaiban.  "Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa."  (Mazmur 77:15).  Jadi  "Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?"  (Keluaran 15:11). 

     Tidak ada perkara yang tak sanggup Tuhan lakukan!  Kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus penuh kuasa, berkuasa, tapi kita tidak percaya mujizatNya, maka kita adalah orang-orang yang paling bodoh dan malang di muka bumi ini.  Sampai kapan kita tetap mengeraskan hati dan tidak percaya mujizat Tuhan?

"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  1 Korintus 2:9

MELAYANI TUHAN: Mendapatkan Upah!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2013 -

Baca:  Wahyu 22:6-17

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya."  Wahyu 22:12

Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma.  Tertulis:  "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,"  (Efesus 2:8).  Jadi kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri manusia yang membuat kita layak untuk diselamatkan.  Keselamatan yang kita terima itu bukan karena kita melakukan perbuatan baik.  "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita,"  (2 Timotius 1:9).  Jadi  "...jangan ada orang yang memegahkan diri."  (Efesus 2:9).  Setiap kita yang telah beroleh kasih karunia ini (keselamatan) wajib untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya  (baca  Efesus 2:10).

TIDAK PERCAYA MUJIZAT


Baca:  Yesaya 25:1-5

"sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu."  Yesaya 25:1

Banyak orang Kristen yang berpikiran keliru berkenaan dengan mujizat Tuhan.  Mereka berpikir bahwa mujizat Tuhan itu hanya berlaku pada zaman dahulu saja, yaitu zaman para nabi-nabi di Perjanjian Lama dan juga era Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah dunia; mujizat hanyalah cerita lalu yang usang.  Akibatnya mereka tidak lagi percaya dan cenderung skeptis terhadap mujizat-mujizat yang terjadi saat ini.  Bukankah kita sering melihat dan menyaksikan di acara-acara KKR banyak orang sakit mengalami mujizat, beroleh kesembuhan secara ajaib?  Bukan hanya di KKR saja, tak terhitung jumlahnya saudara kita seiman yang mengalami pemulihan dari Tuhan ketika mereka berdoa dengan penuh iman.  Ini membuktikan bahwa  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).  Itu semua karena pertolongan Tuhan.  Jadi Tuhan masih melakukan mujizat.  MujizatNya masih terjadi dan akan terus terjadi.

BAIT TUHAN BUKAN LADANG BISNIS

BAIT TUHAN BUKAN LADANG BISNIS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 September 2013 -

Baca:  Matius 21:12-17

"Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."  Matius 21:13

Bait Tuhan adalah tempat kudus, di mana Tuhan hadir melawat umatNya.  "TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus;"  (Mazmur 11:4).  Kita tidak boleh sembarangan bila berada di baitNya yang kudus.  "Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah"  (Pengkotbah 4:17).  Ada orang-orang yang melakukan tindakan tidak terpuji, melakukan praktek jual beli di halaman Bait Tuhan, padahal mereka tahu bahwa Bait Tuhan adalah tempat umat beribadah kepada Tuhan.  Menjadikan Bait Tuhan sebagai tempat berjual-beli adalah suatu hal yang tidak pantas dan itu merupakan sebuah penghinaan terhadap Tuhan, karena mereka telah mencemari BaitNya yang kudus.  Melihat kejadian itu bangkitlah amarah Yesus dan Ia pun bertindak tegas terhadap orang-orang yang menggunakan Bait Tuhan tersebut sebagai tempat berdagang atau melakukan transaksi bisnis.  "Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati."  (Matius 21:12b).

Rabu, 18 September 2013

Kasih Tuhan tiada berkesudahan



Yeremia  4 :11-12;22-28 
      
                                                         Kasih Tuhan tiada berkesudahan

           Melakukan kesalahan yang sama pada saat yang berbeda adalah hal yang bodoh yang kita lakukan, bahkan kadang kadang sering diingatkan, ditegur kadang kita juga selalu mengulangi dan mengulanginya lagi. inilah yang sering kita pakai sebagai  alat pembenaran untuk mengelak dari tuduhan kesalahan kita dengan berkilah maklumlah manusia. Manusia tidak luput dari kesalahan dan kekilafan yang mendatangkan dosa bagi diri sendiri. Manusia lebih suka memikirkan dan mementingkan diri sendiri tidak peduli kepada orang lain walaupun orang terdekat sekalipun. Lebih menyukai hal-hal yang  jahat untuk memuaskan hawa nafsunya, sulit untuk melakukan kebaikan walaupun itu indah dan mudah untuk dilakukan. Hal-hal seperti inilah yang membuat Tuhan kecewa dan mendatangkan murkaNya. Bahkan teguran dan peringatan dari DIa pun kita juga tidak memperdulikan, seolah-olah kita ini mampu untuk hidup sendiri tanpa campur tangan Tuhan dan bahkan seperti  tidak mengenal Tuhan.

Jumat, 30 Agustus 2013

Kenakan Kerendahan Hati



Renungan Harian, Minggu 01 September 2013

                                                                                       Ibrani 13 : 1- 8 ; 15 - 16


 “ KENAKAN KERENDAHAN HATI  “

                   Ada ungkapan “ Adigang Adigung Adiguna “. Adigang watake kidang, ngendelake playune nemahi tiwas saka cupete napas. Adigung watake gajah, ngendelake gedhene awak, apese amung mungsuh semut kang cilik. Adiguna watake ula, ngendelake wisane, nanging sepele nemahi tiwas awit kentekan wisa. Ungkapan di atas menyatakan betapa mahkluk hidup ini selalu mempunyai kekurangan dibalik kelebihannya. Termasuk manusia. Semua itu bukan salah Tuhan yang mencipta.